Sebuah organisasi atau
perusahaan haruslah diatur sedemikian rupa, baik dari berbagai sisi cara. Sumber
daya yang ada, termasuk manusia pun harus direncanakan dengan baik. Kesalahan
dan kekeliruan yang terjadi dalam perencanaan alokasi karyawan akan menjadi
bencana bagi perusahaan atau organisasi. Maka dari itu itu dibutuhkan sebuah
proses yang disebut Man Power Planning (MPP). Man Power Planning (MPP) merupakan
suatu proses dan rencana kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana organisasi
atau perusahaan mengukur ketersediaan dan kebutuhan akan sumber daya manusia
pada masa yang akan datang.
Manfaat
Man Power Planning (MPP)
1. Perusahaan
dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada secara lebih baik.
2. Efektifitas
kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3. Produktifitas
dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang
pengetahuan,pekerjaan,pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia.
4. Perencaan
sumber daya manusia berkaitan denga penentuan kebutuhan tenaga kerja dimasa
depan,baik dala arti jumlah kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan
meyelenggarakan berbgai aktofitas baru kelak.
5. Penanganan informasi ketenagakerjan.
Syarat melakukan Man Power Planning
•
Harus mengetahui secara jelas masalah
yang direncankannya.
•
Harus mengumpulkan dan menganalisis
informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap.
•
Mempunyai pengalaman luas tentang
analisis pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi,dan persediaan SDM.
•
Harus mampu membaca situasi SDM saat ini
dan masa mendatang.
•
Mampu mempekirakan peningkatan SDM dan
teknologi masa depan.
•
Mengetahui secara uas peraturan dan
kebijaksanaan pemerintah,khususnya yang menyangkut tenaga kerja.
Langkah-langkah
melakukan Man Power Planning
·
Analisa kondisi SDM saat ini.
1. Diantara
data yang perlu dicek adalah jumlah, skill yang dimiliki, umur, tingkat
fleksibilitas, jenis kelamin, pengalaman, potensi kemampuan.
2. Lalu,
lakukan prediksi apa yang akan terjadi dalam 1, 3, dan 10 tahun ke depan dengan
mengacu kepada Turnover Normal, Rotasi / Mutasi / Promosi.
·
Analisa kebutuhan SDM di masa depan.
Bila pada
poin 1 dilakukan analisa terhadap kondisi SDM yang dimiliki saat ini, pada
tahap 2 ini dilakukan analisa terhadap rencana bisnis dan dampaknya terhadap
kebutuhan karyawan.
Beberapa
data yang bisa dijadikan acuan adalah :
ü Prediksi
produksi dan penjualan.
ü Rencana
penggunaan teknologi baru (mesin, alat kerja)
ü Faktor
produktivitas dan efisiensi sebagai akibat training, perubahan organisasi
ü Rencana
perubahan status karyawan (outsourcing)
ü Prediksi
perubahan peraturan pemerintah (jamsostek, asuransi, K3, usia pensiun, dst.)
Kedua hal
ini dijadikan blue print bagi perusahaan dalam mengatur SDMnya, baik
dari segi pemenuhan maupun pengembangan yang diperlukan.
Proses
Man Power Planning
- Mengetahui visi, misi, tujuan rencana organisasi
- Memprediksi kebutuhan SDM yang akan datang
- Memahami kondisi SDM yang ada saat ini
- GAP SDM yang ada dengan yang dibutuhkan
- Program pemenuhan kebutuhan
- Penyusutan perencanaan
Faktor yang harus dipertimbangkan
dalam melakukan perencanaan SDM :
o
Estimasi jumlah karyawan yang akan keluar (baik secara
alami melalui proses pensiun) atau karena yang mengundurkan diri. Data karyawan
yang akan pensiun bisa dilihat dari database karyawan, sementara tren karyawan
yang resign bisa dilihat tren turn over pegawai dalam tiga tahun terakhir.
o
Rencana bisnis perusahaan di masa mendatang; apakah hendak
melakukan ekspansi pasar dan membuka cabang bisnis baru. Atau justru
sebaliknya, akan menghadapi penurunan penjualan sehingga operasi bisnis akan
makin diciutkan. Rencana bisnis ini sangat penting bagi proses perencanaan
kebutuhan jumlah SDM.
o
Sumber daya keuangan perusahaan. Apakah perusahaan
memiliki anggaran yang cukup memadai untuk mempertahankan jumlah karyawan atau
juga melakukan penambahan. Atau sebaliknya, kondisi keuangan perusahaan kian
sulit sehingga justru harus dilakukan PHK.
Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan perlu didukung
dengan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kinerja yang unggul.
Proses penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dimulai melalui proses
perencanaan SDM yang sistematis. Melalui perencanaan SDM inilah dilakukan
penetapan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan
mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang dan
pengembangannya di masa depan. Perencanaan
SDM harus dimulai dari pendayagunaan secara efektif dan efisien (optimal)
SDM yang sudah dimiliki dan akan menambah atau merekrut SDM dari luar apabila
ternyata terdapat kekurangan SDM untuk melaksanakan tugas-tugas pokok
perusahaan.