Jumat, 03 Juni 2016

Man Power Planning



Sebuah organisasi atau perusahaan haruslah diatur sedemikian rupa, baik dari berbagai sisi cara. Sumber daya yang ada, termasuk manusia pun harus direncanakan dengan baik. Kesalahan dan kekeliruan yang terjadi dalam perencanaan alokasi karyawan akan menjadi bencana bagi perusahaan atau organisasi. Maka dari itu itu dibutuhkan sebuah proses yang disebut Man Power Planning (MPP). Man Power Planning (MPP) merupakan suatu proses dan rencana kegiatan yang berkaitan dengan bagaimana organisasi atau perusahaan mengukur ketersediaan dan kebutuhan akan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.

Manfaat Man Power Planning (MPP)

1.      Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang ada secara lebih baik. 
2.      Efektifitas kerja juga dapat lebih ditingkatkan apabila sumber daya manusia yang ada telah disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3.      Produktifitas dapat lebih ditingkatkan apabila memiliki data tentang pengetahuan,pekerjaan,pelatihan yang telah diikuti oleh sumber daya manusia.
4.      Perencaan sumber daya manusia berkaitan denga penentuan kebutuhan tenaga kerja dimasa depan,baik dala arti jumlah kualifikasinya untuk mengisi berbagai jabatan dan meyelenggarakan berbgai aktofitas baru kelak.
5.      Penanganan informasi ketenagakerjan.


Syarat melakukan Man Power Planning
         Harus mengetahui secara jelas masalah yang direncankannya.
         Harus mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang SDM dalam organisasi tersebut secara lengkap.
         Mempunyai pengalaman luas tentang analisis pekerjaan (job analysis), kondisi organisasi,dan persediaan SDM.
         Harus mampu membaca situasi SDM saat ini dan masa mendatang.
         Mampu mempekirakan peningkatan SDM dan teknologi masa depan.
         Mengetahui secara uas peraturan dan kebijaksanaan pemerintah,khususnya yang menyangkut tenaga kerja.

Langkah-langkah melakukan Man Power Planning

·         Analisa kondisi SDM saat ini.
1.      Diantara data yang perlu dicek adalah jumlah, skill yang dimiliki, umur, tingkat fleksibilitas, jenis kelamin, pengalaman, potensi kemampuan.
2.      Lalu, lakukan prediksi apa yang akan terjadi dalam 1, 3, dan 10 tahun ke depan dengan mengacu kepada Turnover Normal, Rotasi / Mutasi / Promosi.
·         Analisa kebutuhan SDM di masa depan.
Bila pada poin 1 dilakukan analisa terhadap kondisi SDM yang dimiliki saat ini, pada tahap 2 ini dilakukan analisa terhadap rencana bisnis dan dampaknya terhadap kebutuhan karyawan.
Beberapa data yang bisa dijadikan acuan adalah :
ü  Prediksi produksi dan penjualan.
ü  Rencana penggunaan teknologi baru (mesin, alat kerja)
ü  Faktor produktivitas dan efisiensi sebagai akibat training, perubahan organisasi
ü  Rencana perubahan status karyawan (outsourcing)
ü  Prediksi perubahan peraturan pemerintah (jamsostek, asuransi, K3, usia pensiun, dst.)
Kedua hal ini dijadikan blue print bagi perusahaan dalam mengatur SDMnya, baik dari segi pemenuhan maupun pengembangan yang diperlukan.
 
 Proses Man Power Planning
  • Mengetahui visi, misi, tujuan rencana organisasi
  • Memprediksi kebutuhan SDM yang akan datang
  • Memahami kondisi SDM yang ada saat ini
  • GAP SDM yang ada dengan yang dibutuhkan
  • Program pemenuhan kebutuhan
  • Penyusutan perencanaan
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan perencanaan SDM :
o   Estimasi jumlah karyawan yang akan keluar (baik secara alami melalui proses pensiun) atau karena yang mengundurkan diri. Data karyawan yang akan pensiun bisa dilihat dari database karyawan, sementara tren karyawan yang resign bisa dilihat tren turn over pegawai dalam tiga tahun terakhir.
o   Rencana bisnis perusahaan di masa mendatang; apakah hendak melakukan ekspansi pasar dan membuka cabang bisnis baru. Atau justru sebaliknya, akan menghadapi penurunan penjualan sehingga operasi bisnis akan makin diciutkan. Rencana bisnis ini sangat penting bagi proses perencanaan kebutuhan jumlah SDM.
o   Sumber daya keuangan perusahaan. Apakah perusahaan memiliki anggaran yang cukup memadai untuk mempertahankan jumlah karyawan atau juga melakukan penambahan. Atau sebaliknya, kondisi keuangan perusahaan kian sulit sehingga justru harus dilakukan PHK.


Perkembangan dan pertumbuhan perusahaan perlu didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kinerja yang unggul. Proses penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dimulai melalui proses perencanaan SDM yang sistematis. Melalui perencanaan SDM inilah dilakukan penetapan strategi untuk memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan, dan mempertahankan SDM sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa depan. Perencanaan SDM harus dimulai dari pendayagunaan secara efektif dan efisien (optimal) SDM yang sudah dimiliki dan akan menambah atau merekrut SDM dari luar apabila ternyata terdapat kekurangan SDM untuk melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan.